Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bercerita Tentang Apa Yang Kamu Pendam Sambil Minum Sekaleng Kopi

Aku merasa hampa, tidak memiliki cita-cita ataupun tujuan hidup.

Pada hari itu entah mengapa hatiku seperti merasa tidak ada rasa kehilangan.

Rasanya seperti ini bukan hal yang aneh dan akan terjadi pada setiap orang.

Aku menangis tapi tidak ada kesedihan di dalamnya.

Makin lama rasanya aku makin tidak peduli dengan sekitarku.

Aku menutup diri, dan tidak pernah bergaul dengan orang lain, bahkan nama tetangga sebelah rumah pun aku tidak tahu.

Rasanya malas untuk pergi bekerja, terkadang rasanya ingin ku resign dan jadi gelandangan saja.

Punya banyak saurada kedengarannya seperti memiliki banyak keluarga di sisiku, ya itulah  yang orang lain pikirkan.

Rasanya aku mau pergi jauh dan menyendiri, terkadang aku bertanya-tanya?.

Untuk apa memiliki banyak saudara jika tidak saling akur dan berhubungan?.

Hari itu aku pulang dari tempat kerjaku, tiba di dalam rumah aku terheran.

Kemana semua orang, kenapa jendela rumah tidak ada yang tertutup?.

Kucari hp ku, kulihat ada beberapa panggilan tidak terjawab dan beberapa SMS.

Aku tetap dirumah menunggu mereka datang.

Esoknya aku izin untuk tidak masuk bekerja, karena harus mendampingi bapakku.

Ya dia sedang terbaring lemas  di rumah sakit karena terkena serangan jantung kemaren sore.

Aku berpikir sambil melihatnya, apakah bapak akan pergi seperti ibu.

Bagaimana perasaan ku nanti saat itu terjadi, apa bakal sama seperti waktu itu?.